Tjilik Riwut
Pada tahun 1938 mendirikan Organisasi Pakak Dayak di Banjarmasin dengan tujuan utama mengangkat derajat suku Dayak dari ketertinggalan dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya serta mempersatukan seluruh suku Dayak. Tahun 1946 dalam rangka memepersatukan suku Dayak di pedalaman Kalimantan, diepercaya mewakili 142 suku Dayak untuk menyatakan sumpah serta mendukung eksistensi Pemerintah RI melalui upacara adat leluhur suku Dayak di Istana Kepresidenan (Gedung Agung) Yogyakarta. Masih pada tahun 1946 Tjilik Riwut memimpin rombongan II utusan RI untuk bertempur melawan Belanda. Memimpin rombongan IV pasukan MN 1001 berangkat dari Pekalongan ke Kalimantan untuk membangun dukungan bagi kemerdekaan RI di Kalimantan, dengan tugas membentuk pasukan setempat untuk menyebarkan semangat perjuangan, membentuk pemerintahan sipil RI di daerah, dan memberikan penerangan kepada rakyat tentang proklamasi kemerdekaan RI. Tanggal 17 Oktober 1947 memimpin operasi penerjunan pasukan paying pertama dalam sejarah ABRI, di desa Sarabi Kalimantan Tengah kemudian 17 Oktober ditetapkan sebagai hari Pasukan Khas TNI-AU. Ketika menjabat sebagi Gubernur Kepala Daerah Propinsi Kalimantan Tengah (1957-1967) Tjilik Riwut telah merintis dan membangun kota Palangka Raya sebagai Ibukota Propinsi Klaimantan Tengah. Hingga akhir hayatnya, dipercaya menduduki jabatan baik dalam pemerintahan sipil maupun militer, terkahir menjadi anggota DPR / MRP RI (1977-1987) dengan pangkat terakhir Marksekal Pertama Kehormatan TNI-AU.
Nilai Kepribadian Luhur yang Dilimiliki
Tokoh pemersatu suku Dayak dan memberikan motivasi tiada henti agar rakyat memberikan dukungan bagi kemerdekaan RI. Tjilik Riwut berperan besar dalam proses pembaharuan pembangunan sistem administrasi pemerintahan di Kalimantan Tengah dan membuka hutan lebat menjadi Kota Palangka Raya.