Soetomo (Bung Tomo), Dr.
Perjuangan Soetomo dimulai sejak mahasiswa di Stovia, mendirikan “Budi Utomo” bersama rekannya Moh. Saleh, Sarwono, Gunawan, Gubrek, dan Angka yang kelak semuanya menjadi dokter. Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 merupakan organisasi modern pertama di Indonesia.
Soetomo diangkat sebagai ketua, hari lahir Budi Utomo saat ini diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Budi Utomo gagasan dr. Wahidin Soedirohoesoedo yang menyediakan beasiswa bagi anak Indonesia yang cerdas tapi tidak mampu, juga pertanian, pertukangan kayu, kulit dan lain-lain disampaing memajukan kebudayaan Jawa.
Jangkauan organisasi ini melebihi dari apa yang dimaksud oleh dr. Wahidin yaitu tidak hanya memajukan pendidikan tapi juga bidang-bidang lain. Pada tanggal 11 Juli 1924 Soetomo mendirikan Indonesia Studie Club (ISC) tujuannya memperhatikan kebutuhan rakyat. Organisasi ini menarik cendekiawan Indonesia dan Belanda seperti Koch dan Filleman yang terkenal berpendirian progresif. Bersama teman-teman Soetomo memprakarsai berdirinya Bank Bumi Putera yang pada tahun 1929 menjadi Bank Nasional.
Selain itu didirikan pula Yayasan Gedung Nasional (GNI) yang langsung dipimpin oleh Dr. Soetomo atas gotong royong semua lapisan masyarakat. Pada tanggal 11 Oktober 1930 ISC berkembang menjadi partai Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) yang langsung diketuai Soetomo yang bergerak di bidang social ekonomi. Hasil-hasilnya dapat dilihat dengan berdirinya Rukun Tani, Rukun Pelayaran, Serikat Buruh, Koperasi, Usaha Kredit, Pemeliharaan Yatim Piatu, Pemberantasan Pengangguran.
Dalam bidang pelajaran PBI merencanakan Sekolah Taman Kanak-kanak, mengusahakan bacaan anak SD, pemberantasan buta huruf. Dalam bidang politik dan pers PBI menerbitkan surat kabar Harian Suara Umum.
Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki
Dokter yang menjunjung tinggi profesionalisme ini sungguh luar biasa, penuh perikemanusiaan tidak menerapkan tarif pembayaran kepada pasien, hanya dipersilakan mengisi kotak yang tersedia. Rakyat kecil tidak perlu membayar bahkan sering diberinya ongkos pulang. Sudah jarang ditemukan dokter seperti ini