Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Ranggong Daeng Romo

Berdasarkan: Keppres No. 109/TK/TH. 1974, 13 Desember 1974

Tanggal 16 Oktober 1945 dibentuk organisasi Angkatan Muda Bajeng dipimpin Ranggong Daeng Romo, untuk mengobarkan jiwa dan semangat perjuangan menentang Belanda. Tanggal 5 Desember 1945 diangkat menjadi Komandan Barisan Gerakan Muda Bajeng yang kegiatannya meliputi kemiliteran dan pemerintahan.

Gerakan Muda Bajeng beberapa kali mengalami bentrokan senjata dengan Belanda. Tanggal 21 Februari 1946 menyerang tempat serdadu Belanda di Pappu Takalar. Tanggal 23 Februari 1946 memerintahkan penyerangan yang ingin mendirikan kubu pertahanan di Polleko sehingga pihak musuh meninggalkan tempat. Tanggal 1 Maret memimpin langsung penyerangan dan pertempuran dengan patroli Belanda. Tanggal 7 Maret 1946 memerintahkan penyerangan terhadap kubu pertahanan musuh di Pappu Takalar. Tanggal 13 Maret 1946 memerintahkan penyerangan terhadap kubu pertahanan musuh di Botto Lumpang.

Tanggal 2 April 1946, Gerakan Muda Bajeng diubah menjadi Laskar Lipan Bajeng dan Ranggong Daeng Romo diangkat menjadi pimpinan tertinggi. Tanggal 27 April 1946 Ranggong Daeng Romo disertai bekas Heiho memimpin penyerangan terhadap patroli musuh di Pollilang. Tanggal 2 Juni 1946 Ranggong Daeng Romo memerintahkan penyerangan terhadap pos serdadi Belanda di Malolo. 21 Juni 1946 memerintahkan penyerangan ke Tembusen yang menewaskan 7 orang pihak musuh dan 1 orang di pihak Daeng.

Tanggal 17 Juli 1946 terbentuk Laskar Pemberontakan Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS), langkah pertama yang diambil Ranggong Daeng Romo adalah menyempurnakan kekuatan bersenjata dengan membentuk pasukan tempur khusus yang mampu bergerak cepat dalam usaha mengacaukan setiap langkah NICA. Tanggal 8 Agustus 1946 berhasil mempertahankan markas besar LAPRIS di Rannaya Palembangkung. Tanggal 28 Februari 1947 pasukan Belanda berhasil mengobrak-abrik pasukan LAPRIS di Lengger dan pada pertempuran itu, Ranggong Daeng Romo gugur dalam perlawanan mati-matian untuk mempertahankan daerahnya dari serangan Belanda.

Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki

Ranggong Daeng Romo seorang pejuang yang sangat berani menyerang dan mengganggu Belanda bertubi-tubi hampir tidak pernah beristirahat hingga akhir hayatnya. Bahkan hingga menjelang ajalnya dia masih berjuang mati-matian melawan Belanda.

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by