Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Pangeran Antasari

Berdasarkan: Keppres No. 006/TK/TH. 27 Agustus 1968

Sebagai seorang Pangeran, Antasari merasa prihatin menyaksikan kesultanan Banjar yang ricuh dan pengaruh Belanda semakin besar. Gerakan-gerakan rakyat timbul di pedalaman Banjar. Pangeran Antasari diutus menyelidiki gerakan-gerakan rakyat yang sedang bergolak. Tugas tersebut membuka kesempatan untuk berhubungan dengan para pemimipin gerakan rakyat yang siap memberontak, bahkan berhasil dipercaya rakyat dan dipilih sebagai pemimpin pemberontakan. Antasari berhasil mempersatukan dan memimpin gerakan rakyat menjadi satu front menentang Sultan Tamjidillah dan Belanda.

Pengaruhnya semakin meluas termasuk di kalangan alim ulama Banjar yang sebagian besar bersedia ikut menempuh jalan kekerasan dan berhasil mengumpulkan 6.000 orang menjadi lascar. Tanggal 28 April 1859, Laskar Antasari menyerbu benteng Pengaron, sehingga keadaan di sekitar benteng dikuasainya. Dalam penyerbuan ini, Komandan Beeckman diperintahkan untuk menyerah.

Pada bulan suci Ramadhan 1278 H (Maret 1862), Antasari dinobatkan menjadi Panembahan Amirudin Kalifatul Mukminin, pemimpin tinggi agama. Maka kedaulatan Banjarmasin yang dipegang oleh keturunan Syah dari Sultan Aminullah telah dikuasai kembali. Pihak Belanda berusah berdamai dengan Antasari, tetapi maksud tersebut ditolaknya karena dianggap hanya sebagai tipu muslihat belaka.

Namun demikian, Antasari hanya memberi satu syarat untuk perdamaian, yaitu diserahkannya kerajaan Banjarmasin dan Belanda hanya diijinkan menarik pajak. Kalau tidak dipenuhi, Antasari memilih terus berperang. Dengan penuh kesadaran dan keyakinan, Antasari memimpin gerakan melawan Belanda di Kalimantan Selatan dan Tengah. Antasari memiliki keahlian dalam siasat perang gerilya serta mampu memimpin pasukan di daerah yang luas yang sukar didiami manusia.

Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki

Antasari adalah pemimpin yang ulet, tabah dan berwibawa serta memiliki kekuatan bathin untuk mengikat para pengikutnya kepada tujuan yang mulia. Seorang Pangeran yang gerah menyaksikan ketidak-benaran yang terjadi di depannya, tidak mementingkan diri sendiri, haram menyerah kepada musuh menjadi motto dalam hidup Pangeran Antasari.

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
Kilas Sejarah Hari Ini
5 Oktober 2004

Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri

Sejak tahun 1960, pembentukan Provinsi Sulawesi Barat telah diperjuangkan namun ditolak pada 1963 ketika pemerintah pusat justru membentuk Provinsi Sulawesi Tenggara. Momentum pembentukan provinsi baru ini mencuat setelah gerakan reformasi 1998, tepatnya pada tahun 1999. Perjuangan panjang ini akhirnya menemui...

Selengkapnya...
Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri ( 5 Oktober 2004 )
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by