Untung Suropati
Nama asli dan tanggal lahir Untung Suropati tak diketahui dengan jelas. Kisahnya mulai dikenal tahun 1667. Usia 7 tahun dijual sebagai budak di Ujung Pandang, dibawa ke Batavia dan dibeli oleh Edeller Moor, seorang pegawai VOC. Sejak membeli budak ini, perdagangan Moor bertmbah maju, dan menjadi anggota Dewan Hindia. Karena itulah budak tersebut diberi nama Untung. Setelah dewasa Untung menjalin cinta dengan Zusanne, puteri majikannya. Edeller Moor, akibatknya Untung dipenjara, dan berkat kepandainnya berkelahi mampu menguasai semua tahanan. Untung dkk meloloskan diri dengan merampas beberapa senjata para pengawal dan membawa teman-teman ke ruman Embun di Jkarta dan bertekad melawan Belanda kemudia ke Tangerang dan kePriangan. Di Depok, menuntut ilmu bela diri dari Syekh Lintang. Setelah selesai, Untung ke Karawang, pusat perdagangan di tepi Citarum. Untung berhasil menyatukan kelompok-kelompok yang ada. Setelah mengalahkan para jagoan kemudian Untung mulai mencegat dan membunuh patrol Belanda yang keluar dari benteng Tanjung Pura. Belanda membujuk bekerjasama dan diangkat menjadi letnan tentara VOC tapi Untung bertengkar dengan perwira yang berlaku kasar dan sombong, akhirnya keluar dari tentara dan bertekad tidak mau lagi bekerjasama dengan Belanda. Selanjutnya dalam perjalanannya ke Mataram berkelahi dengan anak angkat Sultan Cirebon bernama Suropati dan memenangkan perkelahian tersebut, maka jadilah namanya Untung Suropati. Sesampainya Mataram, Untung dan pengikutnya dtempatkan di Babarong dan Belanda minta kepada pasukan Mataram agar menangkapnya. Untung menggerakkan pasukannya keluar dengan memakai pakaian serba putih, siap menjalankan “Puputan” yang berarti perang habis-habisan. Belanda dikawal Kapten Tack bergerak kea rah timur, terjadi tembak-menembak, kapten Gravink dan sepuluh serdadu Belanda tewas. Kemudian datang pasukan Mataram yang berpakaian serba hitam membantu Untung. Kapten Tack bersama 12 anak buahnya tewas. Pertempuran selesai, atas restu Amangkurat II, Untung menduduki Pasuruan dan bergelar Adipati Wirongeoro. Tahun 1704 Belanda menyerang Untung dan tejadi pertempuran sengit di Benteng Bangil, Untung terluka parah dan wafat tahun 1706.
Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki
Untung Suropati, seorang budak belian yang asal Bali, memiliki charisma tersendiri dalam memimpin. Cintanya kepada negeri, menjadikannya seorang jagoan berkelahi berani melawan kompeni.