Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Untung Suropati

Berdasarkan: Keppres No. 106/TK/TH. 1975, 3 November 1975

Nama asli dan tanggal lahir Untung Suropati tak diketahui dengan jelas. Kisahnya mulai dikenal tahun 1667. Usia 7 tahun dijual sebagai budak di Ujung Pandang, dibawa ke Batavia dan dibeli oleh Edeller Moor, seorang pegawai VOC. Sejak membeli budak ini, perdagangan Moor bertmbah maju, dan menjadi anggota Dewan Hindia. Karena itulah budak tersebut diberi nama Untung. Setelah dewasa Untung menjalin cinta dengan Zusanne, puteri majikannya. Edeller Moor, akibatknya Untung dipenjara, dan berkat kepandainnya berkelahi mampu menguasai semua tahanan. Untung dkk meloloskan diri dengan merampas beberapa senjata para pengawal dan membawa teman-teman ke ruman Embun di Jkarta dan bertekad melawan Belanda kemudia ke Tangerang dan kePriangan. Di Depok, menuntut ilmu bela diri dari Syekh Lintang. Setelah selesai, Untung ke Karawang, pusat perdagangan di tepi Citarum. Untung berhasil menyatukan kelompok-kelompok yang ada. Setelah mengalahkan para jagoan kemudian Untung mulai mencegat dan membunuh patrol Belanda yang keluar dari benteng Tanjung Pura. Belanda membujuk bekerjasama dan diangkat menjadi letnan tentara VOC tapi Untung bertengkar dengan perwira yang berlaku kasar dan sombong, akhirnya keluar dari tentara dan bertekad tidak mau lagi bekerjasama dengan Belanda. Selanjutnya dalam perjalanannya ke Mataram berkelahi dengan anak angkat Sultan Cirebon bernama Suropati dan memenangkan perkelahian tersebut, maka jadilah namanya Untung Suropati. Sesampainya Mataram, Untung dan pengikutnya dtempatkan di Babarong dan Belanda minta kepada pasukan Mataram agar menangkapnya. Untung menggerakkan pasukannya keluar dengan memakai pakaian serba putih, siap menjalankan “Puputan” yang berarti perang habis-habisan. Belanda dikawal Kapten Tack bergerak kea rah timur, terjadi tembak-menembak, kapten Gravink dan sepuluh serdadu Belanda tewas. Kemudian datang pasukan Mataram yang berpakaian serba hitam membantu Untung. Kapten Tack bersama 12 anak buahnya tewas. Pertempuran selesai, atas restu Amangkurat II, Untung menduduki Pasuruan dan bergelar Adipati Wirongeoro. Tahun 1704 Belanda menyerang Untung dan tejadi pertempuran sengit di Benteng Bangil, Untung terluka parah dan wafat tahun 1706.

Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki

Untung Suropati, seorang budak belian yang asal Bali, memiliki charisma tersendiri dalam memimpin. Cintanya kepada negeri, menjadikannya seorang jagoan berkelahi berani melawan kompeni.

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
Kilas Sejarah Hari Ini
5 Oktober 2004

Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri

Sejak tahun 1960, pembentukan Provinsi Sulawesi Barat telah diperjuangkan namun ditolak pada 1963 ketika pemerintah pusat justru membentuk Provinsi Sulawesi Tenggara. Momentum pembentukan provinsi baru ini mencuat setelah gerakan reformasi 1998, tepatnya pada tahun 1999. Perjuangan panjang ini akhirnya menemui...

Selengkapnya...
Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri ( 5 Oktober 2004 )
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by