Djatikusumo, G.P.H. Jend. Hor
Tahun 1941 masuk sebagai Taruna CORO dan ikut bertempur melawan Jepang di Subang (3 – 9 Maret 1942). Menjadi anggota PETA (tahun 1943 – 1944) dan ikut pendidikan Perwira di Bogor (1946). Membentuk BKR Surakarta menjabat Danyon TKR, Juni 1946, diangkat sebagai Panglima Divisi Infantri (V) Ronggolawe TNI bermarkas di Mantingan selanjutnya di Cepu.
Pengalaman diplomasi didapatnya secara formal jauh sebelum menjadi Konjen RI, Dubes Luar Biasa dan berkuasa penuh pada negara sahabat serta memperkenalkan seni dan budaya Indonesia pada setiap penugasannya. Jabatan strategis yang pernah didudukinya KASAD yang pertama, Gubernur ATEKAD, DANSESKO TNI AD, Direktur Zeni TNI AD yang kemudian berkembang menjadi AKMIL, Menteri Perhubungan Darat, Pos Telekomunikasi dan Pariwisata (kiprahnya antara lain membangun 4 hotel besar; Hotel Indonesia Jakarta, Samudera Beach Pelabuhan Ratu, Ambarukmo Yogyakarta dan Bali Beach Denpasar.
Konjen RI untuk Singapura merangkap Konsul RI untuk Sarawak, Sabah dan Brunai, Dubes Luar Biasa dan berkuasa penuh untuk Republik Indonesia untuk kerajaan Malaysia, Maroko, Perancis merangkap Spanyol serta merangkap Kepala Perwakilan Tetap pada Markas Besar UNESCO di Paris, Wakil Ketua DPA-RI dan Anggota TIM P-7.
Bintang Penghargaan yang diterima; Bintang Mahaputra Adhipradana, Bintang Dharma, Bintang Gerilya, Bintang Sewindu, Bintang Kartika Eka Paksi Utama, Bintang Tahta Suci dari Sri Paus.
Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki
Satria tanpa pamrih, putra raja Kasunanan Surakarta yang sangat berwibawa sekaligus pangeran negara RI sebagai jenderal berbintang 4 yang setia sampai akhir hayat mengabdi pada negeri. Namun penuh dengan kesederhanaan, keteladanan, berdedikasi tinggi dalam tugas, memiliki keberanian dan kemampuan di medan tempur sebagai ahli militer.
Disamping itu memiliki kelebihan dalam memprediksi masa depan, seperti ucapannya pada tahun 1965 di depan kursus siswa ATEKAD IV “Ada apa kamu para Komandan Kompi ada disini. Saat ini kamu diperlukan berada di tengah-tengah anak buahmu, nanti pada bulan September akan terjadi sesuatu.”