Menu

Menguak Fakta ! Inilah Reaksi Soekarno Ketika Soeharto Membubarkan PKI

Menguak Fakta ! Inilah Reaksi Soekarno Ketika Soeharto Membubarkan PKI

Pasca meletusnya peristiwa 30 September 1965, situasi politik di Indonesia bisa dikatakan mengkhawatirkan. Aksi kekerasan terjadi di berbagai wilayah. Anggota atau simpatisan Partai Komunis Indonesia dan kelompok underbouw-nya menjadi sasaran massa. Saat itu Soekarno “dikabarkan” memberi mandat kepada Soeharto untuk memulihkan stabilitas politik nasional yang goyah akibat peristiwa berdarah ini. Periode terpenting bagi perjalanan bangsa Indonesia di tahun 1966 ini kemudian dicatat dengan munculnya sebuah surat bernama Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret. secarik kertas yang dikabarkan berisi mandat kepada Letnan Jenderal Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat, untuk mengatasi situasi keamanan negara. Hal ini juga menjadi fase yang menandakan beralihnya kekuasaan Orde Lama yang dipimpin Soekarno ke Orde Baru yang dipimpin Soeharto. Dan sebuah periode penting itu juga ditandai pada 12 Maret 1966, dimana Partai Komunis Indonesia (PKI) dan semua organisasi massanya dinyatakan dilarang! Namun, hingga kini, Supersemar masih menjadi kontroversi sejarah, mulai dari pro-kontra tentang apa sebenarnya isi surat tersebut,bagaiman prosesnya, keasliannya, keberadaan surat tersebut, hingga kecurigaan apakah surat tersebut benar-benar ada, Begitu banyak kabar dan opini yang beredar jika Presiden RI kedua, Soeharto, sengaja mengkudeta Soekarno dari kursi kepemimpinannya sebagai kepala negara pada masa itu. Namun pro dan kontra masyarakat adalah konsekuensi logis yang pasti hadir dan selalu mengiringi sebuah peristiwa bersejarah. Apa yang sebenarnya terjadi? Inilah Kesaksian Peristiwa yang diungkapkan oleh Putra Jenderal Basuki Rahmat, sosok yang kala itu mendapat mandat untuk menyerahkan Supersemar dari Soekarno kepada Soeharto! www. keephistoryalive.id

Selengkapnya https://youtu.be/QXguzwwqMvY?si=6rhIO6AciAoo3KfM
Source Youtube : Keep History Alive

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
Kilas Sejarah Hari Ini
1 Juli 1946

Hari Bhayangkara

1 Juli 1946 diperingati sebagai Hari Bhayangkara atau Hari Kepolisian Nasional yang menandai bersatunya Kepolisian Negara Indonesia. Sebelum Peraturan Presiden Nomor 11 tahun 1946 diterbitkan pada 1 Juli 1946, polisi di Indonesia masih terdiri dari kepolisian daerah dan terpecah-pecah.

Selengkapnya...
Hari Bhayangkara ( 1 Juli 1946 )