Menu

Kebersamaan dan Nilai Kepahlawanan Warnai Family Gathering dan Team Building IKPNI di Sentul

Family Gathering dan Team Building IKPNI: Menyatukan Generasi, Meneguhkan Nilai Kepahlawanan.

Sentul, 26 Mei 2025  Dalam suasana sejuk dan alami di Villa Aman D’Si ni, Sentul, Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) menggelar kegiatan Family Gathering dan Team Building sebagai wadah silaturahmi lintas generasi keluarga Pahlawan Nasional dari seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat kebersamaan, memperkuat identitas, serta meneguhkan komitmen bersama dalam menjaga dan mewariskan nilai-nilai perjuangan para pahlawan bangsa.

Acara dimulai dengan penyanyian lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan Mars IKPNI, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Bapak Iskandar Purba, serta Ketua Umum IKPNI periode 2024–2029, Ibu Prof. Dr. Meutia Farida Hatta Swasono yang hadir bersama Ibu Halida Hatta. Hadir pula Sekretaris Jenderal IKPNI, Ibu Antarini Malik, putri Wakil Presiden Adam Malik. Selain itu, tampak pula tokoh-tokoh keluarga pahlawan seperti Ibu Melani Leimena mantan Wakil Ketua MPR RI (Periode 2009-2014), putri mantan Wakil Perdana Menteri Dr. J. Leimena; Mantan Kepala BAIS Marsdya TNI (Purn) Ian Santoso Perdanakusuma, anak dari Marsdya TNI (Anumerta) Abdul Halim Perdanakusuma; serta Nono, putra Jenderal TNI Basuki Rahmat.

Kehadiran tokoh keluarga pahlawan lainnya meliputi Ganang Soedirman, cucu Jenderal Besar Soedirman; Upik Syahrir, anak mantan Perdana Menteri pertama Sutan Syahrir; Ria Martadinata, anak mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana R.E. Martadinata; dan Indah, cucu dari Dr. Wahidin Sudirohusodo.

Turut hadir pula Indra Widodo, wakil keluarga Marsma TNI Iswahyudi; Aisyah Natsir, cucu mantan Perdana Menteri M. Natsir; keluarga K.H. Achmad Dahlan; Deyang, putri Dr. Soeharto; keluarga Gatot Soebroto; Dewi Sartika; serta Sani, cucu M.H. Thamrin dan keluarga Dr. Moewardi.

Ismeth Wibowo, cucu pertama H. Djuanda seorang diplomat ulung yang mencetuskan Deklarasi Djuanda, juga memberikan pesan inspiratif:

“Kini, tugas generasi penerus adalah menjaga nyala api perjuangan itu dengan penuh integritas,” ujar Ismeth dalam wawancara singkat di sela acara.

Dalam sambutannya, Ibu Meutia Hatta menegaskan pentingnya menjaga semangat perjuangan para pahlawan melalui langkah-langkah nyata. Beliau mengumumkan rencana pengembangan kelompok minat di bidang seni, film, dan nilai-nilai kebangsaan, serta menjalin kerja sama dengan Kementerian Sosial untuk kegiatan bersama. Beliau juga menegaskan bahwa IKPNI bukan organisasi politik, melainkan penjaga nilai-nilai kebangsaan dan semangat kemerdekaan.

“Warisan terbesar dari para pahlawan bukan sekadar nama dalam buku sejarah, tetapi integritas, moralitas, dan keberanian dalam mencintai negeri ini tanpa pamrih,” tegasnya.

Sambutan dari Ketua Dewan Pakar IKPNI, Bapak Agustanzil, cucu Hadji Agus Salim, mengingatkan bahwa keluarga pahlawan tidak cukup hanya berbangga atas garis keturunan, tetapi harus melanjutkan perjuangan para pendahulu. Beliau menekankan pentingnya Pembukaan UUD 1945 sebagai dasar perjuangan bangsa dan mengajak seluruh anggota IKPNI untuk menjaga kebenaran sejarah, khususnya dalam penulisan ulang sejarah yang tidak sesuai fakta.

Setelah jeda Ishoma, peserta mengikuti Quiz Trivia bertema “Nilai-Nilai dan Riwayat Kepahlawanan,” yang menggugah memori kolektif tentang perjuangan para tokoh bangsa. Kuis ini menjadi pengingat bahwa kisah para pahlawan bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk dihidupi dalam tindakan nyata sehari-hari.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sesi perkenalan keluarga dan permainan team building. Acara ditutup dengan penampilan musik dari Group Band Warna bersama Nina Tamam dan Rita Dinah Kandi, serta sesi foto bersama diiringi lagu “Syukur” yang dinyanyikan dengan penuh khidmat.

Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga mempertegas misi IKPNI sebagai penjaga nilai-nilai luhur perjuangan bangsa. Dalam semangat Pasal 34 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, IKPNI terus berkomitmen menjadi rumah bersama yang menanamkan, merawat, dan mewariskan semangat kepahlawanan kepada generasi penerus.

Sumber :

  • Komunikasi & Publikasi IKPNI
  •  Matranews
  • IndonesianTalk
  • Indonews

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
Kilas Sejarah Hari Ini
1 Juli 1946

Hari Bhayangkara

1 Juli 1946 diperingati sebagai Hari Bhayangkara atau Hari Kepolisian Nasional yang menandai bersatunya Kepolisian Negara Indonesia. Sebelum Peraturan Presiden Nomor 11 tahun 1946 diterbitkan pada 1 Juli 1946, polisi di Indonesia masih terdiri dari kepolisian daerah dan terpecah-pecah.

Selengkapnya...
Hari Bhayangkara ( 1 Juli 1946 )