Mas Isman
Mas Isman lahir pada 1 Januari 1924 di Bondowoso, Jawa Timur. Ia memperoleh pendidikan pendidikan di HIS Purwokerto, MULO Cirebon, SMP 2 Ketabang Surabaya, SMT Darmo Surabaya, Fakultas Hukum Surabaya, dan SESKOAD Bandung. Ia meninggal dunia pada tanggal 12 Desember 1982 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta.
Setelah pemerintah RI mengumumkan dibentuknya BKR tanggal 22 Agustus 1945, para pelajar Surabaya mengadakan rapat pada tanggal 30 Agustus 1945 di Jalan Darmo pimpinan Mas Isman untuk membentuk suatu organisasi pelajar bersenjata dengan dasar pemikiran bahwa para pelajar harus berjuang mengangkat senjata melawan penjajah. Maka pada tanggal 22 September 1945, pasukan pelajar dilantik oleh Sungkono di Sekolah Darmo 49 – Surabaya, Mas Isman diangkat menjadi komandan BKR Pelajar Surabaya yang diresmikan pada tanggal 19 Oktober 1945, perjuangannya dimulai tanggal 9 November 1945 dengan pernyataan “Soempah Kebulatan Tekad”, mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.
Sebagai kesepakatan dari lahirnya TRIP tanggal 27 Januari 1946 di Mojokerto, diresmikan organisasi TRIP Jawa Timur pada tanggal 21 Juli 1946, ditunjuk sebagai pemimpinnya. Selain berjuang mengangkat senjata, TRIP juga melakukan tugas-tugas kemasyarakatan memberikan penerangan dan penyuluhan mengenai kebersihan, kesehatan, pendidikan, dan kemerdekaan tanah air.
Pada masa pembangunan sesusah Indonesia merdeka, Mas Isman berkontribusi dengan mendirikan Koperaso Simpan-Pinjam Gotong Royong (Kosgoro) pada tanggal 10 November 195, menampung para eks anggota TRIP, dan Kosgoro berkembang menjadi koperasi tingkat nasional yang memberikan dampak luar biasa terhadap pembangunan bangsa.
Mas Isman menjadi anggota delegasi RI untuk berunding di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun 1958 dan menjadi diplomat, Kepala perwakilan RI di Rangoon – Birma pada tahun 1959, Duta Besar di Bangkok – Thailand (1960-1964) dan Kairo – Mesir (1964-1967).
Selama menjabat sebagai anggota DPR/MPR RI pada tahun 1978-1982, ia tetap berkiprah dalam bidang organisasi kemasyarakatan, pendidikan (mendirikan SMK dan sekolah-sekolah Kosgoro) dan kemanusiaan.
Mas Isman semasa hidupnya membentuk organisasi pelajar bersenjata dan menjadi komandan Badan Keamanan Rakyat Pelajar Surabaya berjuang untuk mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara.