Ismail Marzuki
Pada tahun 1931 Ismail Marzuki mulai menciptakan lagu “O Sarinah” yang menggambarkan suatu kondisi kehidupan bangsa yang tertindas. Selama hidupnya telah menciptakan karya lagu lebih dari 200 lagu yang sebagaian besar adalah lagu-lagu bernuansa perjuangan yang sangat dibutuhkan pada saat itu guna mendorong semangat perjuangan yang terkenal seperti Rayuan Pulau Kelapa tahun 1944, Pahlawan Merdeka tahun 1945, Gugur Bunga tahun 1945, Halo-Halo Bandung tahun 1946, Selendang Sutra tahun 1946, Sepasang Mata Bola tahun 1946 dan Melati di Tapal Batas tahun 1947.
Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki
Bangsa Indonesia dari seluruh penjuru tanah air rasanya sepakat bahwa perjuangan Ismail Marzuki menanamkan semangat kebangsaan melalui nada dan irama amat berhasil. Bakatnya sangat bermanfaat untuk nusa dan bangsa tercinta. Lagu-lagunya menjadi pilar perjuangan yang kokoh dan sangat berarti bagi perjuangan, mengisi dan mempertahankan kemerdekaan rakyat dan bangsa Indonesia. Lagu-lagu ciptaannya menyentuh kalbu setiap pendengarnya, selalu memberi makna, membawa misi dan visi yang amat berarti. Syair dan nafas lagu terasa di hati sampai kini. Namanya diabadikan menjadi nama gedung kesenian di Jakarta, Taman Ismail Marzuki atau TIM.