Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Martadinata, Laksamana Laut. R.E

Berdasarkan: Keppres No. 220 Tahun 1966, 9 April 1966

Raden Eddy Martadinata mendapat kesempatan studi di Zeevanit Technology School (Sekolah Teknik Pelayaran_ di Jakarta namun tidak selesai karena Indonesia diduduki Jepang. Kemudian dia masuk Sekolah Pelayaran Tinggi yang diselenggarakan Jepang. Prestasinya yang menonjol menjadikannya guru bantu, dan pada tahun 1944 diangkat sebagai Nahkoda Kapal Pelatih. Pengalamannya selama pendidikan bermanfaat besar dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Martadinata berhasil merebut beberapa buah kapal milik Jepang di Pasar Ikan Jakarta. kemudian Tanjung Priok dan Jalan Budi Utomo Jakarta dapat dikuasainya.

Setelah terbentuk BKR, membentuk BKR Laut yang berkembang menjadi ALRI. Sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Daerah Aceh, mengkoordinir kegiatan armada penyelundupan senjata dari luar negeri untuk meningkatkan kemampuan perjuangan. Pada tahun 1953, Martadinata mengikuti pendidikan United States Navy Post Graduate School di AS berpangkat Mayor Laut. Kemudian bersama Yos Sudarso mendapat tugas khusus selama tiga tahun di Italia untuk mengawasi pembuatan kapal-kapal yang dipesan ALRI.

Ketika kembali ke tanah air, terjadi pergolakan di tubuh ALRI. Martadinata ditugaskan menyelesaikannya serta membangun kekuatan ALRI, dan diangkat menjadi KASAL-RI menggantikan Laksamana Laut Subiakto. Pada saat G30S/PKI terjadi, sebagai Menteri/Panglima AL, Martadinata mengutuk pemberontakan itu akibatnya Martadinata diberhentikan oleh Presiden Soekarno.

Setelah era Orde Baru, menjadi Duta Besar untuk Pakistan. Pada 6 Oktober 1966 wafat akibat kecelakaan helikopter yang meledak di udara lalu menabrak bukit di Riung Gunung, Puncak Pass, Jawa Barat dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.

Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki

Seorang guru bantu, nahkoda kapal pelatih, pernah menjadi KASAL-RI dan duta besar di Pakistan ini adalah pahlawan BKR Laut, pengembang cikal bakal ALRI mengabdi pada negara dengan prinsip yang sangat kuat tak pernah goyah.

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
Kilas Sejarah Hari Ini
11 September 1811

Perang Jawa Inggris – Belanda

Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya serangan Inggris, Gubernur-Jendral Hindia Belanda, Herman Willem Daendels memperkuat pulau Jawa. Ketakutan itu terbukti, pada 1810, sebuah ekspedisi Perusahaan Hindia TImur Britania yang kuat di bawah Gilbert Elliot, Gubernur-Jendral India merebut Pulau Reunion dan Mauiritius milik...

Selengkapnya...
Perang Jawa Inggris – Belanda ( 11 September 1811 )
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by