Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Ida Dewa Agung Jambe

Berdasarkan: No. 115-TK-TH-2023, 6 November 2023

Ida Dewa Agung Jambe adalah Raja Klungkung IX yang memimpin pada periode 1903–1908. Ia merupakan keturunan dari Ida I Dewa Agung Jambe, pendiri Kerajaan Klungkung pada abad ke-17. Kerajaan Klungkung, meskipun memiliki wilayah kecil di Bali, adalah pusat spiritual dan politik yang memiliki pengaruh kuat, termasuk menguasai pulau-pulau seperti Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan.

Pada masa pemerintahannya, Belanda semakin memperluas kolonialisme di Bali. Kerajaan Klungkung menjadi salah satu kerajaan terakhir yang belum sepenuhnya berada di bawah kendali kolonial. Ketegangan memuncak setelah Belanda melakukan patroli keamanan dengan dalih mengawasi perdagangan candu, yang ditentang oleh Klungkung karena dianggap melanggar kedaulatan kerajaan.

Konflik akhirnya pecah menjadi perang terbuka yang dikenal sebagai Puputan Klungkung pada 28 April 1908. Dengan keberanian luar biasa, Raja Ida Dewa Agung Jambe bersama keluarga kerajaan dan rakyatnya memilih untuk bertempur habis-habisan melawan pasukan Belanda, meskipun persenjataan mereka jauh lebih sederhana. Sang permaisuri, Ida I Dewa Agung Istri Kanya, serta putra mahkota Dewa Agung Gde Agung turut bertempur dan gugur di medan perang.

Perang Puputan Klungkung berakhir dengan kekalahan kerajaan, tetapi perjuangan Ida Dewa Agung Jambe menjadi simbol keberanian dan pengorbanan dalam melawan kolonialisme. Pada 10 November 2023, ia dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo atas jasanya dalam mempertahankan kehormatan dan kedaulatan bangsa.

Warisan Perjuangan

Ida Dewa Agung Jambe tidak hanya dikenang sebagai raja, tetapi juga sebagai pahlawan yang mempertahankan kehormatan dan martabat rakyatnya hingga titik darah penghabisan. Puputan Klungkung menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan Bali melawan penjajah dan terus dikenang sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan.

Sumber Referensi:

  1. Noorwatha, I. Kadek Dwi. Naranatha-Kanya.
  2. Balconis, Anak Agung Trinanda Benczad, dkk. (2022). Konsep Desain Lapangan Puputan Klungkung sebagai Taman Rekreasi.
  3. Sejarah Klungkung: Dari Semarapura Sampai Puputan.
  4. Arina.id (2023). “Ida Dewa Agung Jambe dan Kisah Perang Puputan Klungkung-Belanda”.

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.