Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Samanhudi, K.H

Berdasarkan: Keppres No. 590 Tahun 1961, 9 November 1961

Pedagang batik yang bermodal besar dan berpangkat ini namanya cepat dikenal, menjalin hubungan dengan pedagang dari berbagai kota, orang Cina serta Arab. H. Samanhudi serta kawan-kawannya mendirikan perkumpulan “Mardi Budi” dengan memelihara akhlak untuk maksud persaudaraan dan tolong menolong.

Tahun 1911 “Mardi Budi” berganti nama menjad “Serikat Dagang Islam” atau SDI. Terhadap SDI orang-orang Cina menunjukkan antipatinya dan terjadilah berkali-kali perkelahian Cina melawan Jawa di Solo, hingga pernah melibatkan Legium (prajurit) Mangkunegara yang memihak SDI.

Tanggal 10 Agustus 1912 Residen Surakarta melarang penerimaan anggota baru namun tanggal 26 Agustus 1912 akhirnya SDI diizinkan aktif kembali dengan ketentuan bahwa yang boleh menjadi anggota SDI hanyalah penduduk Surakarta.

Berdasarkan saran Tjokroaminoto, nama SDI diubah menjadi “Serikat Islam” atau SI sehingga anggotanya tak berbatas pada para pedagang saja. Tanggal 10 September 1912 dengan Akte Notaris B. Ter Kuile anggaran dasar Serikat Islam ditetapkan dan sejak hari itu Serikat Dagang Islam diganti menjadi Serikat Islam yang bertujuan untuk memajukan perdagangan, memberi pertolongan kepada para anggotanya yang mendapat kesukaran, memajukan kepentingan jasmani dan rohani kaum bumiputera dan memajukan kehidupan agama Islam.

Anggaran dasar itu diajukan kepada pemerintah Belanda, tetapi ditolak, tidak masalah diakui atau tidak sebagai badan hukum SI tetap jalan terus sesuai dengan rencana dan tujuannya di bawah pimpinan Tjokroaminoto, kawannya yang cerdas, terpelajar dan berani. Samanhudi mengundurkan diri dan diangkat sebagai anggota kehormatan, namun sayang menjelanghari tua kehidupannya mengalami kesulitan, perusahaan batiknya bangkrut, tinggal di rumah anak-anaknya secara bergilir. Tahun 1955 Samanhudi mendapat bantuan dan rumah pahlawan dari pemerintah, dan pada tahun 1956 Samanhudi wafat di Klaten

Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki

Juragan batik yang kaya raya ini tampil amat bersahaja dan sangat terkenal karena kedermawan dan keikhlasannya dalam menolong sesame. Pendiri Serikat Islam dan pelopor pergerakan politik umat Islam di Indonesia. Pengetahuannya serba sederhana namun pengalamannya luwes dan terampil.

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
Kilas Sejarah Hari Ini
5 Oktober 2004

Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri

Sejak tahun 1960, pembentukan Provinsi Sulawesi Barat telah diperjuangkan namun ditolak pada 1963 ketika pemerintah pusat justru membentuk Provinsi Sulawesi Tenggara. Momentum pembentukan provinsi baru ini mencuat setelah gerakan reformasi 1998, tepatnya pada tahun 1999. Perjuangan panjang ini akhirnya menemui...

Selengkapnya...
Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri ( 5 Oktober 2004 )
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by