Sosok Inspirasi: Bagindo Azizchan
[ Oleh: Hj. Ineke Azizchan Nafis ]
Apa yang Anda tahu tentang kehidupan Pahlawan Nasional tersebut?
Beliau seorang yang mandiri, tidak mau bekerja sama dengan Pemerintah Belanda, walaupun sudah menyelesaikan pendidikan Recht Hoge School (Fakultas Hukum) di Batavia (Jakarta). Setelah menikah menjadi guru pengajar pengetahuan mulai dari SR, SMP, SMA. Kehidupan beliau sebagai guru swasta dan juga aktif melakukan tabligh agama Islam. Tahun 1946 ditunjuk oleh Residen SUMBAR, Mr Moch Rasyid menjadi walikota menggantikan Mr Abu Bakar Djaar. Akhirnya beliau gugur dalam menjabat sebagai walikota Padang ke dua karena berlawanan dengan Belanda yang selalu melanggar Perjanjian Linggarjati tentang batas-batas daerah Republik dan Pendudukan/Kekuasaan Belanda. Beliau selalu konsisten mempertahankan setiap jengkal daerah kekuasaan Republik berdasarkan Perjanjian Linggarjati.
Apa ciri khas Pahlawan Nasional tersebut?
Beliau selalu dalam keadaan berwudhu, mengambil air untuk shalat. Jika berjalan selalu membawa Al-Qur’an kecil dalam tasnya. Setiap melangkah keluar rumah atau pulang/kembali ke rumah selalu mengucapkan Fisabilillah (Berserah diri kepada Allah SWT). Membuat surat selalu diawali dengan menulis Bismillahirrahmanirrahim. Jika bertemu dengan seseorang atau masuk ke dalam ruangan rapat walau dengan Belanda selalu mengucapkan salam “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”.
Apakah pendapat Pahlawan Nasional tentang Penjajahan?
Beliau Anti-Penjajahan dan tidak mau bekerja sama dengan Pemerintah Belanda. Setelah pendidikan Recht Hoge School di Batavia (Jakarta) beliau tidak pernah bekerja untuk mencari nafkah dilingkungan kekuasaan Pemerintah Belanda. Pada waktu itu tamat HIS saja dan sudah bisa berbahasa Belanda dapat bekerja di Pemerintahan Belanda dengan gaji yang lumayan.
Apa yang menjadi cita-cita atau harapan Pahlawan Nasional terhadap Indonesia?
Supaya dijadikan contoh teladan bagi generasi yang akan datang dan selanjutnya agar Konstitusi Tahun 1945 dapat dipertahankan. Sehingga tidak terjadi pelecehan-pelecehan seperti yang kita alami saat ini.
Apakah motto Pahlawan Nasional?
Motto beliau adalah “Langkahi mayat saya dulu baru Belanda dapat meluaskan wilayahnya di kota Padang”. Dengan gugurnya beliau maka telah menebus motto tersebut.
Nilai-nilai apa saja yang menjadi acuan Pahlawan Nasional?
Dapat menghargai jasa Pahlawan supaya diketahui/dikenal oleh Dunia Internasional. Pengorbanan yang telah dilakukan oleh Pahlawan Nasional adalah suatu kenyataan dengan berdirinya NKRI.