Sultan Mahmud Badaruddin II
Pada tanggal 14 September 1811 telah menduduki Benteng Belanda di bumi Palembang. Ketika Raffles dari Inggris datang untuk menerima kekuasaan dari Belanda, ditantang oleh Sultan Mahmud Badaruddin II karena Palembang tidak dijajah lagi oleh Belanda, terjadilah perang dengan Inggris sejak 20 Maret 1812 sampai dengan 1816 kemudian ketika Inggris harus menyerahkan kembali daerah kekuasaannya kepada Belanda, sesuai dengan perjanjian Mentok tanggal 10 Desember 1816, namun Sultan Mahmud Badaruddin II tidak mengakui karena Kesultanan Palembang Darussalam tidak pernah dijajah Inggris.
Perang melawan Belanda pun terjadi kembali. Belanda di bawah pimpinan HW Muntinghe menyerang Palembang dengan armada laut pada tanggal 15 Juni 1819 dan dapat dipukul mundur oleh pasukan Sultan Mahmud Badaruddin II dengan tembakan meriam dari benteng kota Besak dan sekitarnya yang terus memaksa armada Belanda mundur ke Bangka dari sana ke Batavia pada tanggal 19 Juni 1819. Belanda membalas kekalahannya pada pertengahan bulan September 1819 dipimpin jenderal Schobert dan dibantu Laksamana Wolterbeek, namun tetap saja dapat dipukul mundur oleh pasukan Sultan Mahmud Badaruddin II, Schobert kembali ke Batavia dan Wolterbeek tetap memblokade Palembang.
Ekspedisi ketiga dengan kekuatan yang lebih besar dipimpin Jenderal Baron De Kock menyerang Palembang lagi, dan nasibnya tetap sama, Belanda kalah besar! Akhirnya dengan politik tipu muslihat Belanda, Sultan Mahmud Badaruddin II menyerahkan kekuasaannya pada tanggal 3 Juli 1821, diasingkan ke Ternate dan wafat di sana pada tanggal 26 November 1852.
Inilah kesan Gubernur Jenderal Belanda Barron van der Capellen tentang Sultan Mahmud Badaruddin yang ditulis dalam buku hariannya sebagai berikut, “Sultan Mahmud Badaruddin II sama sekali tidak biadab, dalam peperangan, ia tahu mempertahankan kedudukannya, dan orang ini benar-benar memperlihatkan sifatnya sebagai seorang raja”.
Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki
Raja perkasa, tak perah kalah melawan penjajah, bela negara, dan berwibawa.