Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Soekarno Dr., Ir

Berdasarkan: Keppres No. 081/TK/TH. 1986, 23 Oktober 1986

Tahun 1925, Soekarno mendirikan dan menjadi ketua ASC di Bandung. ASC adalah perhimpunan pelajar/mahasiswa yang berjiwa nasionalis. Tahun 1927, Soekarno mendirikan organisasi Perserikatan Nasional Indonesia, dan Mei 1928 namanya diubah menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI). Tanggal 29 Desember 1929, bersama Gatot Mangkupradja, Maksun, dan Supriadinata, Soekarno ditangkap Belanda karena dicurigai melakukan kegiatan menentang pemerintah dan dijatuhi hukuman 4 tahun penjara di Bandung sehingga PNI kemudian membubarkan diri.

Setelah menjalani masa hukuman tidak sampai 4 tahun, Soekarno menjadi anggota Partai Indonesia (Partindo). Bulan Juli 1933, Soekarno ditangkap lagi dengan tuduhan melakukan kegiatan agitasi anti pemerintah dan dibuang ke Ende, Flores. Tahun 1937 dipindahkan ke Bengkulu kemudian ke Padang. Pada 1942, Soekarno dibebaskan Jepang.

Awal masa pendudukan Jepang, Soekarno bersama dengan Moh. Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan KH Mas Mansur mendirikan pimpinan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA). Pada September 1943, Soekarni diangkat menjadi Ketua Tan Sangi In (Dewan Penasehat Pusat) dan menjadi pimpinan “Djawa Hookookai” (Pengganti Putera). Bulan Agustus 1945, Soekarno terpilih sebagai ketua PPKI. Bung Karno dan Bung Hatta telah mengambil keputusan paling bersejarah, mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, terangkat derajat dan martabatnya di mata dunia.

Tanggal 18 Agustus 1945, terpilih sebagai Presiden RI yang pertama, didampingi Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Tahun 1948, Soekarno dan Hatta, dan beberapa pemimpin lain ditawan Belanda, diasingkan ke Prapat kemudian ke Bangka. Tanggal 6 Juli 1949, kembali ke Yogyakarta, dan pada 16 Desember 1949 dilantik menjadi Presiden RI Serikat.

Pada tanggal 17 Agustus 1950, dilantik menjadi Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai dengan tahun 1966. Soekarno memiliki gelar doktor honoris causa dalam berbagai ilmu pengetahuan dari lebih dari 25 universitas di dalam dan luar negari. Soekarno wafat pada 21 Juni 1970.

Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki

Cendekiawan yang nasionalis ini proklamator RI yang sangat membanggakan. Keluar masuk penjara karena ragam ulahnya membela rakyat dan negeri tercinta dari berbagai ancaman imperialisme dan kolonialisme. Nama besarnya tetap terukir di setiap dada manusia Indonesia sepanjang masa.


Tambahan: RUMAH BERSEJARAH

RUMAH HIBAH

Itu sudah 74 tahun berlalu ketika Bung Karno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 di rumah kediaman Beliau di jalan Pegangsaan Timur 56 Cikini – Jakarta.

Hampir tidak ada yang tahu, siapa yang memberikan rumah tersebut kepada Bung Karno yang kemudian digunakan untuk perundingan – perundingan persiapan kemerdekaan sekaligus tempat teks proklamasi dibacakan dan dikumandangkan ke belahan dunia.

Rumah bersejarah yang menjadi tonggak awal berdirinya Negara Republik Indonesia dan kemudian dikenal sebagai Rumah Proklamasi ini ternyata milik seorang saudagar kaya peranakan Arab yang bernama Faradj Said Martak. Atas jasa Beliau rumah tersebut dihibahkan kepada Negara dan atas jasa-jasa beliau yang banyak memberikan tempat – tempat yang bersejarah kepada negara, maka pada tanggal 14 Agustus.

1950 pemerintah memberikan surat ucapan terima kasih yang ditandatangani Menteri Pekerjaan Umum dan Perhubungan, saat itu, Insiyur H.M. Sitompul. Menurut cucu dari Faradj Said Martak yang kami temui, Djamal Abdul Aziz Faradj Martak bahwa Faradj Said Awad Martak banyak memberikan hibah berupa bangunan kepada negara di antaranya Sekolah Al Azhar Jakarta, juga Hotel Borobudur Jogja dan beberapa bangunan lain.

KISAH MADU ARAB

Bung Karno jatuh sakit sebelum hari pembacaan teks proklamasi dan Faradj Bin Said Bin Awad Martak memberikan madu Yaman kepada Soekarno, sehingga Bung Karno sembuh dan teks proklamasi berhasil dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Kelak madu itu lah yang menurut Bung Karno sangat membantunya pulih dari rasa sakit dan kelelahan dan bisa memberinya stamina bangkit membacakan teks proklamasi yang diiringi pidato singkatnya. Sebagai tanda ucapan terima kasih atas jasa-jasa Faradj Bin Said Bin Awad Martak, Bung Karno mengucapkan terima kasih lewat surat yang ditulis dan ditandatangani sendiri oleh Bung Karno dengan menggunakan cap surat resmi Kepresidenan RI. Demikianlah Faradj Said Martak adalah merupakan seorang donatur bagi perjuangan Indonesia dalam merebut kemerdekaan sekaligus seorang yang sangat mencintai tanah airnya.

(Diambil dari buku Ziarah Sejarah Mereka Yang Dilupakan,  karya : Hamid Nabhan)


(Info lainnya:)

INDONESIA DAN YUGOSLAVIA

Suatu ketika Bung Karno pernah bertanya kepada sahabatnya,
Presiden Yugoslavia Josep Broz Tito :

“Tuan Tito, jika Anda meninggal nanti, bagaimana nasib bangsa Anda ?”

Dengan bangga Tito berkata :

“Aku memiliki tentara-tentara yang gagah-berani dan tangguh untuk melindungi bangsa kami …”

Setelah menjawab pertanyaan ini, Tito balik bertanya kepada Bung Karno :

“Lalu bagaimana pula halnya dengan negara Anda, sahabatku ?”

Dengan tenang Bung Karno menjawab :

“Aku tidak perlu khawatir, karena aku telah meninggalkan untuk bangsaku sebuah way of life, yg bernama Pancasila. Aku tidak mengatakan aku yang menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah…”

Menurut para ahli sejarah di Serbia, di antara Indonesia dan Yugoslavia, sesungguhnya yang paling berkemungkinan pecah atau mengalami disintegrasi seharusnya adalah Indonesia. Hal itu disebabkan oleh karena Yugoslavia wilayahnya tidak terpisah-pisah dalam bentuk kepulauan dan tidak meniliki suku dan etnis sebanyak Indonesia.

Namun sejarah menunjukkan bahwa bangsa Yugoslavia kini telah terpecah menjadi 7 ( tujuh ) negara² kecil : Serbia, Kroasia, Slovenia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, Kosovo, dan Makedonia.

Menurut mereka, Bangsa Indonesia ternyata lebih beruntung karena memiliki falsafah negara Pancasila yang mampu menyatukan penduduknya yang hidup di 17 ribu pulau dan terdiri atas berbagai suku / golongan dan viii memeluk berbagai agama serta kepercayaan.

Dirgahayu Pancasila

Galeri

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by