Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Soeharso, R., Prof., Dr.

Berdasarkan: Keppres No. 088/TK/TH. 1973, 6 November 1973

Setelah menamatkan kuliah di Sekolah Kedokteran di Surabaya tahun 1939, bekerja di RSU Surabaya dan meraih gelar dokter spesialis bedah, di usianya yang muda, Soeharso sudah menunjukkan jiwa patriotiknya, hal ini tampak dari sikapnya yang pernah melawan suster Belanda karena merendahkan martabatnya. Akibatnya dokter Soeharso dibuang ke Ketapang Kalimantan Barat. Pada saat itu Dainipon dengan kejam membunuh semua orang yang terpelajar, maka Soeharso memutuskan melarikan diri bersama istri yang baru dinikahinya ke Jawa Tengah, termasuk dokter Agusdjam, mertuanya yang dibunuh Jepang.

Sampai di Solo jiwanya masih terancam karena terus diburu oleh Dinas Rahasia Jepang, namun Tuhan masih melindunginya ketika akan ditangkap Soeharso sedang mengoperasi usus buntu komandan tentara Jepang. Masa perang kemerdekaan Soeharso banyak merawat para pejuang yang terluka dengan membawa obat-obatan ke daerah gerilya di pedalaman, bergabung dengan PMI atau menyamar sebagai petani. Kemudian Soeharso mendirikan dan menjadi Supervisor Rehabilitasi Centrum yang diresmikan Presiden Soekarno (1955).

Berhubung di masyarakat banyak penderita cacat anak-anak, Soeharso mendirikan Yayasan Pemelihara Anak Cacat (YPAC) di Solo tahun 1953, dan tersebar di 16 kota seluruh Indonesia, serta mendirikan juga Yayasan Sheltered Workshop (YSW). Soeharso juga ikut memprakarsai koperasi penderita cacat. Soeharso sering mengoperasi para pejuang bahkan sampai mengamputasi, namun setelah cacat justru pasiennya merasa tak berguna lagi, Soeharso pun merasa sedih, pilu melihat kondisi mental pasiennya dan harus berbuat sesuatu. Kembali Tuhan menolongnya dengan memberi kemampuan untuk membuat kaki dan tangan palsu, untuk mendalami ilmu bedah Orthopedi ini dokter Soeharso belajar sampai ke Inggris (1950).

Nilai Kepribadian Luhur yang dimiliki

Pendiri berbagai yayasan cacat antara lain Yayasan Pembina Olahraga Cacat, Perkampungan Paraplegia (Paraplegic Village) di Solo bagi para penderita cacat layuh kedua kakinya. Berkat pemikiran, usaha dan keberaniannya merupakan “Tonggak Sejarah” bagi upaya kemanusiaan penolong penderita cacat di Indonesia. Seorang dokter yang tekun menggeluti profesinya disertai dengan naluri kemanusiaan yang tinggi.

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
Kilas Sejarah Hari Ini
5 Oktober 2004

Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri

Sejak tahun 1960, pembentukan Provinsi Sulawesi Barat telah diperjuangkan namun ditolak pada 1963 ketika pemerintah pusat justru membentuk Provinsi Sulawesi Tenggara. Momentum pembentukan provinsi baru ini mencuat setelah gerakan reformasi 1998, tepatnya pada tahun 1999. Perjuangan panjang ini akhirnya menemui...

Selengkapnya...
Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri ( 5 Oktober 2004 )
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by