Iswahyudi, R. Marsma TNI ANM
Saat proklamasi memimpin sekelompok pemuda menyerbu kantor Jawatan Kereta Api, menurunkan bendera Jepang dan menaikkan sang saka Merah Putih dan ikut mengamankan pesawat yang peralatannya berhasil direbut dari Jepang di Tanjung Perak. Sebagai orang yang pernah mendapat pendidikan penerbangan, menggabungkan diri dengan TKR Penerbangan di Yogyakarta. Dalam waktu tiga minggu sudah menerbangkan pesawat. Kemudian diangkat menjadi instruktur Sekolah Penerbang dengan pangkat Opsir Udara II, sekaligus pembantu utama Adisucipto.
Tanggal 23 April 1946 ikut dalam penerbangan tiga buah pesawat berbentuk formasi yang membawa delegasi RI terdiri dari KSAU S. Suryadarma dan Sudibyo yang akan mengadakan perundingan dengan Sekutu mengenai penyelesaian tawanan perang. Tanggal 10 April 1946 ikut dalam demonstrasi terbang di Pangkalan Udara Cibeureum. Tanggal 10 Agustus 1946 Iswahyudi bersama kawan-kawannya berhasil menerbangkan pesawat bernama Diponegoro I dari Maguwo ke Madiun.
Iswahyudi dengan keterampilannya pernah mendarat darurat pesawat yang mesinnya rusak di Garut (1946). Pada awalnya Iswahyudi sebagai Instruktur Sekolah Penerbang di Yogyakarta, lalu menjadi Komandan Pangkalan Bugis Malang, Komandan Pangkalan Udara Garut, Sumatera Barat.
Disamping itu bertugas mendirikan organisasi AURI di Sumatera dan tugas khusus menyelenggarakan hubungan udara dengan luar negeri. Dalam blockade Belanda yang ketat terhadap wilayah RI, AURI berhasil menerbangkan diplomatik RI ke luar negeri antara lain membawa misi Wakil Presiden dalam kunjungan tidak resmi ke India sebagai Co-pilot. Bersama Halim Perdana Kusuma berangkat ke Bangkok untuk ditugaskan mengadakan kontak dengan para pedagang Singapura dalam rangka membeli senjata.
Tanggal 4 Desember 1947, saat pesawat terbang di udara Perak, Malaysia, tiba-tiba mengalami cuaca buruk. Iswahyudi berusaha melakukan pendaratan darurat, namun pesawat membentur pohon dan jatuh ke laut Tanjung Hantu Perak, Malaysia. Keesokan harinya di sekitar laut itu ditemukan antara lain sebuat dompet yang berisikan tiga lembar uang kertas dan kartu-kartu bertuliskan Iswahyudi.
Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki
Jenazah pilot dengan jam terbang tinggi, instruktur handal dan pakar mesin pesawat ini sampai dengan saat ini tidak pernah ditemukan namun semangat perjuangannya selalu ada di hati generasi penerusnya dan seluruh bangsa Indonesia.