Ilyas Yacoub, H
Pendidikan formalnya di Al – Azhar University di Kairo pada tahun 1929. Ketika mahasiswa menjabat sebagai Sekretaris organisasi mahasiswa di Indonesia. Sering mendiskusikan tentang kolonialisme di negara masing-masing. Dalam organisasi Al Jamiah diangkat sebagai sekretaris. Tahun 1926 mendirikan perhimpunan penjaga Indonesia, sebagai tempat “debating club” mendiskusikan tentang perjuangan kemerdekaan.
Kegiatan jurnalistik melalui majalah Seruan Ashar (pernah memimpin redaksi), Pilihan Timur (pemimpin redaksi). Keduanya dilarang beredar di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Kegiatan politiknya berpengaruh di lingkungan pers dan organisasi politik di Mesir karena dekat dengan Abdul Hamid Bey, nasionalis radikal pemuda Mesir dan tokoh-tokoh Mesir lain.
Tahun 1929 kembali ke Indonesia dan pada tahun 1930 mendirikan Partai Politk Persatuan Muslim Indonesia (Permi) dengan azas Islam dan kebangsaan serta non koperasi. Pada tahun 1931 mendirikan surat kabar Medan Rakyat yang menjadi ancaman bagi Belanda. H. Ilyas Yacoub juga menjadi redaktur pelaksana surat kabar Indonesia Berjuang pimpinan Soekarno dan Yamin.
Pada tahun 1933, Belanda mengeluarkan larangan mengadakan rapat (Vergadering Verbod) bagi Permi sehingga tidak dapat bergerak terbuka kemudian menerbitkan majalah Maju tahun 1933. Akhirnya H. Ilyas Yacoub dibuang ke Digul beserta isteri dan seorang anaknya di tahun 1934. Pada penjajahan Jepang ia dipindahkan ke Australia dan setelah merdeka kembali ke Indonesia serta aktif dalam partai Masyumi. Jabatan yang pernah dipercayakan kepadanya adalah Ketua DPR Sumatera Tengah, Penasehat Gubernur Sumatera Tengah dan anggota Konstituante RI.
Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki
Memiliki totalitas mendalam dalam menentang penjajahan terutama melalui goresan tinta. Melalui keahlian yang dimilikinya terus berjuang. Meskipun penjajah setiap saat menghadang langkahnya, tetapi terus berjalan bahkan setengah berlari mengatasi setiap ranjau yang dipasang Belanda.