Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Idham Chalid, K.H., Dr

Berdasarkan: Keppres No.113/TK/TH.2011, Tanggal 7-11-2011

K.H Idham Chalid lahir di Satui, Kalimantan Selatan tanggal 27 Agustus 1921 dan wafat di Jakarta pada tanggal 11 Juli 2010 pada umur 88 tahun, adalah salah seorang politikus dan menteri Indonesia yang berpengaruh pada masanya. Selain sebagai politikus ia aktif dalam kegiatan keagamaan dan ia pernah menjabat Ketua Tanfidziyah Nadhdatul Ulama pada tahun 1956-1984.

K.H. Idham Chalid merupakan ulama yang cukup lama, memimpin organisasi terbesar Islam, NU 928 tahun) Keterkaitannya dengan NUdimulai pada tahun 1952 ketika ia dalam Pemuda Ansor, organisasi bawahan NU. Dua tahun kemudian ia sudah dipercaya memegang tahun kemudian ia sudah dipercaya memegang jabatan Sekretaris jenderal PBNU, Jabatan sebagai Ketua NU dipegangnya dari tahun 1956 sampai tahun 1984.

Pada masa Demokrasi Terpimpin, Idham Chalid mengambil sikap berpartisipasi dengan pemerintah, walaupun ia mendapat kritik dari berbagai pihak. Sikap itu diambilnya agar kelompok Islam terwakili dalam pemerintahan dan dengan demikian dapat memperjuangkan kepentingan umat islam, terutama untuk mengimbangi kekuatan PKI yang semakin besar.

Sebelum memasuki NU, Idham Chalid sudah aktif di bidang pendidikan. Pada tahun 1940 ia menjadi guru di Madrasah Pondok Modern Gontor, bekas almamaternya. Setelah kembali ke daerah kelahirannya di Kalimantan Selatan pada tahun 1944, ia mempin Normal  Silam School. Ia juga menghimpun sejumlah pesantren dengan mendirikan Ittihad Al Ma’ahid Al islamiyyah. Kegiatan di dunia pendidkan masih dilanjutkan Idham Chalid ketika ia sudah menjadi pimpinan NU. Pada tahun 1956 ia mendirikan perguruan islam Darul Ma’arif di Jakarta dan pada tahun 1960 mendirikan Pendidikan Yatim Darul Qur’an si Cisarua, Bogor.

Pada masa Perang kemerdekaan, Idham Chalid berjuang di Kalimantan Selatan . Mula-mula ia bergabung dengan badan perjuangan Serikat Muslim Indonesia ( Sermi), kemudian dengan Sentral Organisasi pemberontak Indonesia Kalimantan (SOPIK) . Bersama dengan Komandan Divisi IV ALRI, Letnan Kolonel Hassan Basri, ia mendirikan Fonds Nasional Indonesia Kalimantan. Ia ikut bergerilya bersama anggota divisi IV ALRI, bahkan diangkat sebagai penasihat. Pada bulan Maret 1949 ia ditangkap Belanda dan baru dibebaskan pada bulan November.

Di bidang pemerintahan, beberapa kali Idham Chalid duduk dalam kabinet dengan jabatan antara lain sebgai wakil Perdana Menteri II dan menteri Utama Bidang Kesejahteraan Rakyat. Ia juga pernah menajdi anggota dalam beberapa lembaga kenegaraan seperti DPR, Konstituante, DPA, dan MPR. Bahkan, ia pernah diangkat sebagai Ketua DPR dan Ketua MPR.

Galeri

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by