Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Harun Bin Haji Said (Tahir), Kopral KKO ANM

Berdasarkan: Keppres No. 050/TK/TH. 1968, 17 Oktober 1968

Nama yang diberikan oleh orangtuanya adalah Tahir, setelah merantau ke Singapura nda mengikuti Haji Said, maka nama Tahir diganti menjadi Harun bin Haji Said. Setelah 5 tahun di Singapura, Harun kembali ke Jakarta, rajin mengikuti kursus Bahasa Inggris dan Cina, bahkan sempat menamatkan SMP, kemudia kursus SMA tidak sempat lulus, mengikuti kursus perkapalan yaitu Mualim Pelayaran Terbatas (MPT) tidak sempat diselesaikan karena tertarik masuk KKO-AL dan terdaftar dalam tugas sukarelawan dalam rangka Konfrontasi Malaysia yang bertemu dengan Djanantin alias Oman.

Oman dan Harun dimasukkan dalam Tim Brahmana I dibawah pimpinan Kapten KKO Paulus Subekti yang berpangkalan di Pulau Sambu, Riau. Tanggal 8 Maret 1965 ditugaskan menyusup ke Singapura untuk melaksanakan sabotase yang dapat menggoyahkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah Singapura. Sabotase pun berhasil, terjadi krisis kepercayaan rakyat kepada pemerintahnya.

Tanggal 10 Maret 1965 diputuskan untuk kembali ke Pulau Sambu. Oman dan Harun berangkat bersama-sama sedangkan Gani memisahkan diri. Oman dan Harun merampas motor boat seorang Cina, sayang di tengah lautan motor boat tersebut macet, sehingga pada tanggal 13 Maret 1965 ditangkap dan ditahan. Tanggal 20 Oktober 1965 dijatuhi hukuman mati. Tanggal 6 Juni 1966 naik banding, tetapi ditolak. Tanggal 17 Februari 1967 diajukan ke “Privi Council” di London.

Soeharto mengirimkan utusan pribadinya untuk menghubungi pejabat yang berwenang di Singapura, usaha terakhir inipun tetap gagal. Akhirnya tanggal 17 Oktober 1968 hukuman mati atas Oman dan Harun dilaksanakan di penjara Changi dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibatan, Jakarta.

Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki

Harun alias Tahir, pemberani, pengembara yang berbekal ijazah SMP dengan kursus bahasa Inggris dan Cina ini menyerah pasrah pada nasib garis kehidupan, karena dari awal sudah bertekad ingin mengabdi pada negara. Bersama dengan Djanatin telah berbuat yang terbaik untuk bangsanya.

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
Kilas Sejarah Hari Ini
5 Oktober 2004

Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri

Sejak tahun 1960, pembentukan Provinsi Sulawesi Barat telah diperjuangkan namun ditolak pada 1963 ketika pemerintah pusat justru membentuk Provinsi Sulawesi Tenggara. Momentum pembentukan provinsi baru ini mencuat setelah gerakan reformasi 1998, tepatnya pada tahun 1999. Perjuangan panjang ini akhirnya menemui...

Selengkapnya...
Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri ( 5 Oktober 2004 )
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by