Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Djuanda Kartawidjaja, H.,Ir

Berdasarkan: Keppres No. 244 Tahun 1963, 29 November 1963

Pada tahun 1930 / 1931, Djuanda menjadi Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia. Setelah lulus Djuanda diangkat sebagai guru SMA dan Sekolah Guru yang dikelola oleh Perguruan Muhammadiyah di Jakarta, setahun kemudian menjadi Kepala Sekolah di SMA Muhammadiyah selama 5 tahun. Sebagai Direktur selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya sehingga tidak kalah dengan mutu SMA Pemerintah.

Disamping itu juga menerjuni bidang politik melalui Budi Utomo. Pada awal berdirinya RI, diangkat sebagai Kepala Jawatan Kereta Api RI yang keadaannya tidak terurus. Kemudian di tahun 1946 diangkat menjadi Menteri Muda Perhubungan merangkap Kepala Jawatan Kereta Api. Selama kariernya di pemerintahan RI duduk sebagai Menteri Muda satu kali, sebagai Menteri empat belas kali dan sebagai Menteri Pertama tiga kali.

Dalam perundingan dengan Belanda, bertindak sebagai Ketua Panitia Ekonomi/Keuangan delegasi Indonesia. Saat Agresi Militer II tanggal 19 Desember 1948, berada di Istana Presiden di Yogyakarta, ditangkap oleh Belanda kemudian di lepas kembali. Belanda membujuk agar mau bekerjasama dengan mengambil bagian dalam pemerintahan Negara Pasundan. Tetapi bujukan tersebut ditolaknya. Pada perundingan KMB Djuanda duduk sebagai Ketua Komisi Ekonomi dan Keuangan dalam Delegasi RI.

Pada saat Djuanda menjadi Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, tidak saja berhadapan dengan kekuatan dan gerakan separatism di daerah, tetapi juga menghadapi gerombolan DI/TII di Jawa Barat dan tempat-tempat lain.

Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki

Keberhasilannya menyusun Departemen Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara patut dibanggakan. Hasil gemilang lainnya adalah diteruskannya Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957 yang menentukan wilayah perairan RI yaitu bahwa bagian laut yang terletak di sekitar dan diantara pulau-pulau Indonesia yang dulunya berstatus laut bebas, kini menjadi laut nasional.

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
Kilas Sejarah Hari Ini
5 Oktober 2004

Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri

Sejak tahun 1960, pembentukan Provinsi Sulawesi Barat telah diperjuangkan namun ditolak pada 1963 ketika pemerintah pusat justru membentuk Provinsi Sulawesi Tenggara. Momentum pembentukan provinsi baru ini mencuat setelah gerakan reformasi 1998, tepatnya pada tahun 1999. Perjuangan panjang ini akhirnya menemui...

Selengkapnya...
Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri ( 5 Oktober 2004 )
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by