Adam Malik, H
Karir perjuangannya dimulai sebagai anggota Kepanduan Hisubl Wathan di Pematang Siantar. Kemudian mendirikan Organisasi Indonesia Muda. Tahun 1934, mendirikan dan sekaligus sebagai Ketua PARTINDO Cabang Pematang Siantar dengan basis massa terdiri dari para sopir.
Tahun 1934 hijrah ke Batavia bergabung dengan Yahya Nasution yang mengakibatkan Adam Malik dpenjara oleh Belanda di Penjara Struiswijk (1935). Tanggal 13 Desember 1937 bersama dengan Pandu Kartawiguna dkk, mendirikan Kantor Berita “Antara” di Bultenstijger Nomor 35 Jakarta Pusat. Adam Malik banyak belajar politik dari golongan kiri (bukan komunis( membawanya menjadi angora PARI, organisasi gerakan bawah tanah dan membawanya ke penjara Nusa Kambangan sampai tahun 1942.
Pada jaman Jepang, Adam Malik bekerja pada SENDENBU, namun tetap melibatkan diri di PARI. Hubungannya dengan kelompo pemuda radikal tampak ketika bersama kelompoknya menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok untuk dipaksa memproklamirkan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada tahun 1946 menculik Perdana Menteri Sutan Syahrir karena tidak puas dengan hasil perundingan Belanda – Indonesia. Adam Malik mendirikan partai MURBA yang membedakan dasar ideologinya dengan parti kiri lain. Sikap bersebrangan dengan PKI, tercermin ketika tahun 1964 membentuk Badan Pendukung Soekarnoisme (BPS) yang tujuan intinya mencegah Soekarno agar tidak terbawa ke dalam politik PKI.
Semangat kebebasan bersikap dalam pergaluan internasional tercermin dalam deklarasi Bangkok dengan prinsip dasar ASEAN tahun 1967. Perannya menonjol dalam proses integrasi Timor Timur ke dalam wilayah RI. Sebagai Menteri Luar Negeri, Adam Malik juga berperan dalam proses perundingan Indonesia – Belanda tentang Irian Barat.
Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki
Sikap politiknya semakin matang dan jelas baik melalui jalur eksekutif maupun legislatif. Kemampuannya tampak jelas saat berperan terus menerus sejak pra kemerdekaan, pra orde baru maupun order baru, hingga mencapai puncaknya ketika menjabat Wakil Presiden RI (1978 – 1983).