Sri Sultan Hamengkubowono I

Sri Sultan Hamengkubuwono I yang juga dikenal sebagai Pangeran Mangkubumi merupakan pelopor berdirinya Kesultanan Yogyakarta sekaligus raja pertama yang berkuasa dari tahun 1755-1792. Dalam perang yang disebut Perang Suksesi Jawa III, terjadi peperangan antara Pangeran Mangkubumi dan Pakubuwono II yang dibantu oleh VOC. Pangeran Mangkubumi dibantu oleh Raden Mas Said bersiasat untuk memberikan dampak kerugian besar bagi Belanda dalam peperangan. Hingga akhirnya dalam suatu pertempuran di Demak, pasukan Belanda yang dipimpin de Clerk berhasil dikalahkan.
Pada tahun 1749, Susuhunan Pakubuwono II menyerahkan Kerajaan Mataram pada Belanda dimana Putra Mahkota dinobatkan oleh Belanda sebagai Susuhunan Pakubuwono III. Hal ini ditentang oleh Pangeran Mangkubuni dan dia tidak mengakui penyerahan Mataram. Serangkaian kegagalan untuk mengajak Pangeran Mangkubumi berunding untuk menghentikan perang, diadakanlah perjanjian di Giyanti antara Pangeran Mangkubumi dengan Belanda serta Susuhunan Pakubuwono III pada tahun 1755.
Perjanjian Giyanti melahirkan kesepakatan dimana Mataram dipecah menjadi dua yakni Surakarta yang dipimpin oleh Susuhunan Pakubuwono III dan Yogyakarta dengan Pangeran Mangkubumi diakui sebagai Sri Sultan Hamengkubowono I