Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Nyi Ageng Serang alias Kustiyah Wulaningsih Retno Edi, R.A

Berdasarkan: Keppres No. 084/TK/TH. 1974, 13 Desember 1974

Pada masa pemberontakan Pangeran Mangkubumi, Serang merupakan tulang punggung pemberontakan, sedangkan bupatinya yaitu Pangeran Notoprojo yang kemudian terkenal dengan sebutan Panembahan Serang menjadi panglima perangnya. Sehabis pemberontakan Mangkubumi, Panembahan Serang tidak mau kembali ke Sala maupun Yogyakarta. Belanda menyerang Serang dalam pertempuran tersebut, banyak pejuang yang gugur, termasuk Notoprojo Muda. Panembahan Serang meninggal dunia, kemudian istrinya menyusul. Puterinya, yaitu R.A. Kustiyah yang kemudian dikenal dengan sebutan Nyi Ageng Serang, tinggal sendirian di Kabupaten Serang untuk meneruskan perjuangan membela rakyat dan tanah air. Namun, akhirnya Nyi Ageng Serang tertangkap Belanda. Atas permintaan Hamengkubuwono II, diserahkan ke istana Yogyakarta.

Nyi Ageng Serang sering menyepi dan berpuasa untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Akhirnya minta kembali ke Serang dan dikabulkan dengan mendapat pengawalan dari keraton. R.A. Kustiyah menikah dengan Pangeran Mutia Kusumowijoyo lalu mempunyai seorang putra dan seorang putri bernama Raden Adjeng Kustinah yang menikah dengan Pangeran Mangkudiningrat, Putra Sultan Hamengkubuwono II. Dari pernikahan ini lahir seorang putra bernama R.M. Papak dan ayahnya Mutia Kusumowijoyo yang merupakan Adipati Serang. Keduanya terkenal dalam perang Diponegoro sebagai pahlawan yang gigih di pihak Diponegoro.

Waktu Nyi Ageng Serang mendengar bahwa Pangeran Diponegoro melawan Belanda, dia memerintahkan R.M. Papak, cucu yang diasuhnya untuk mengerahkan rakyat berjuang di pihak Diponegoro. Pasukan dari Serang ternyata merupakan barisan yang tangguh.

Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki

Wanita yang mewarisi darah kepahlawanan dari ayah dan leluhurnya, ingin selalu dekat dengan rakyat, dalam usia 73 tahun masih memprakarsai pasukan khusus gerilya yang disebut “Sesabet”.

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
Kilas Sejarah Hari Ini
5 Oktober 2004

Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri

Sejak tahun 1960, pembentukan Provinsi Sulawesi Barat telah diperjuangkan namun ditolak pada 1963 ketika pemerintah pusat justru membentuk Provinsi Sulawesi Tenggara. Momentum pembentukan provinsi baru ini mencuat setelah gerakan reformasi 1998, tepatnya pada tahun 1999. Perjuangan panjang ini akhirnya menemui...

Selengkapnya...
Sulawesi Barat menjadi provinsi sendiri ( 5 Oktober 2004 )
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by