Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Karel Sasuit Tubun, AIP. TK II ANM.

Berdasarkan: Keppres No. 114/KOTI/1965, 5 Oktober 1965

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Kepolisian Negara Ambon, Sasuit Tubun ditempatkan di Kesatuan Brimob di Ambon dengan pangkat Agen Polisi Kelas II. Kemudian dipindahkan ke Jakarta dalam kesatuan Brimob dengan pangkat Agen Polisi Kelas I.

Tahun 1954 mengikuti pendidikan di Megamendung Bogor selama 3 bulan. Pemerintah menumpas pemberontakan dengan mengerahkan kekuatan bersenjata termasuk kesatuan Brimob. Tahun 1955 Karel Sasuit Tubun mengikuti pasukannya yang mendapatkan tugas operasi militer terhadap PRRI/Permesta di daerah Sulawesi Utara.

Tahun 1960 ditugaskan lagi di Sumatera Barat. Ketika Indonesia berusaha membebaskan Irian Barat, perundingan Republik Indonesia dengan Belanda menemui kegagalan. Pada tanggal 19 Desember 1961 pemerintah mengumumkan TRIKORA yang intinya merebut Irian Barat dengan kekuatan senjata.

Kesatuan-kesatuan tempur termasuk Brimob dikirim ke Irian Barat. Sebagai seorang anggota Brimob yang sudah berpengalaman di berbagai pertempuran, Karel ikut membebaskan Irian Barat. Meskipun Belanda bersedia berunding dan menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia, tetapi masih terjadi pemberontakan yang dilancarkan kelompok pro Belanda.

Dalam menumpas pemberontakan tersebut, Karel mendapat tugas selama 10 bulan, pangkatnya menjadi Brigadir Polisi. Selesai tugas di Irian Barat, Karel dikembalikan ke induk pasukannya di Logor dan sejak April 1965 bertugas sebagai anggota pasukan pengawal Wakil Perdana Menteri II Dr. J. Leimena.

Dini hari tanggal 1 Oktober 1965 gerombolan G.30.S/PKI menculik beberapa pejabat teras Angkatan Darat. Salah seorang tokoh yang menjadi sasaran penculikan adalah Menko Hankam/Kasad Jenderal A.H Nasution yang rumahnya bersebelahan dengan rumah Dr. J. Leimena di Jalan Teuku Umar, Jakarta.

Untuk memudahkan penculikan terhadap Jenderal Nasution, gerombolan G.30.S/PKI berusaha terlebih dahulu menyergap satuan pengawal di rumah Dr. J.Leimena yang terdiri dari 3 orang anggota Brimob termasuk Karel Sasuit Tubun yang tertembak dan wafat, sedangkan dua orang temannya dilucuti senjatanya.

Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki

Brigadir Polisi yang masih tergolong muda dan giat bekerja ini sering ikut dalam penumpasan berbagai pemberontakan di tanah air selalu menuai sukses.

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
Kilas Sejarah Hari Ini
11 September 1811

Perang Jawa Inggris – Belanda

Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya serangan Inggris, Gubernur-Jendral Hindia Belanda, Herman Willem Daendels memperkuat pulau Jawa. Ketakutan itu terbukti, pada 1810, sebuah ekspedisi Perusahaan Hindia TImur Britania yang kuat di bawah Gilbert Elliot, Gubernur-Jendral India merebut Pulau Reunion dan Mauiritius milik...

Selengkapnya...
Perang Jawa Inggris – Belanda ( 11 September 1811 )
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by