Menu
PAHLAWAN NASIONAL

Abdul Wahid Hasyim, K.H.

Berdasarkan: Keppres No. 206 Tahun 1964, 28 April 1964

Pada usia 15 tahun Abdul Wahid Hasyim baru memahami huruf latin. Kemudian mempelajari berbagai pengetahuan dengan berlangganan berbagai majalah, dalam dan luar negeri, mengikuti kursus bahasa Belanda, Arab dan Inggris. Tahun 1932 menunaikan ibadah haji dan tinggal di sana sambal belajar hingga tahun 1933.

Pulang dari Mekkah, Wahid mulai terjun ke dalam pergerakan khususnya pangkalan utamanya untuk meningkatkan mutu pesantren dalam membentuk santri intelektual. Sewaktu duduk di Pengurus Besar NU bagian Ma’arif, dikeluarkan majalah Suluh NU yang khusus mempersoalkan pendidikan Islam. Ketika Jepang datang semua organisasi dilarang bergerak, tak terkecuali NU. Wadah umat Islam yang dibenarkan hanay MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia = Dewan Tertinggi Islam di Indonesia) di bawah pimpinan K.H. Wahid Hasyim.

Kedudukan inilah yang mengantarnya ke pusat perjuangan bangsa Indonesia pada jama Jepang, menjadi anggota Cou Sangi In, kemudia anggota Dokuritsu Jumbi Cosakai hingga panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. K.H. Wahid Hasyim adalah salah seorang dari 9 orang yang menandatangani Piagam Jakarta yang intinya menjadi pembukaan Undang-Undang Dasar RI 1945.

Pada masa kemerdekaan, K.H. Abdul Wahid Hasyim diangkat beberapa kali sebagai Menteri, yaut Menteri Negara dalam Kabinet Presidentil pertama (1945) dan Kabinet Syahrir (1946 – 1947), Menteri Agama Kabinet RIS (1949 – 1950), Kabinet Natsir (1950 – 1951) dan Kabinet Sukiman (1951 – 1952). Wahid berperan penting dalam mengintegrasikan kelaskaran golongan Islam ke dalam TRI yang kemudian menjadi TNI. Karena itulah diangkat menjadi penasehat politik Panglima Besar Sudirman.

Tanggal 25 Juli 1947, ayahnya wafat sehingga Wahid Hasyim menggantikan kedudukannya sebagai pengasuh Pesantren Tebuireng. Kedudukannya sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Sukiman telah dimanfaatkan Wahid Hashyim untuk meletakkan sendi administrative, organisatoris dan kebijaksanaan suatu Kementerian Agama yang khas Indonesia.

Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki

Dua langkah penting yang nyata mendapat sambutan besar dari masyarakat Islam ialah memperkokoh dan mengembangkan sekolah-sekolah agama Islam di seluruh tanah air yang tidak dibiayai oleh pemerintah. Selama menjadi Menteria Agama telah merintis hubungan yang sehat dan saling menghormati antar pemeluk agama di Indonesia.

IKATAN KELUARGA PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

Meneguhkan Persatuan Bangsa yang Berdaulat, Adil, dan Makmur

WEB TERKAIT

Informasi

Hubungi Kami

Kementerian Sosial, Gedung C, Lantai Dasar
Jl. Salemba Raya No. 28, Jakarta Pusat
IKPNI.com merupakan situs resmi yang diakui oleh Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia. Seluruh konten serta opini dalam situs ini berdasarkan fakta-fakta yang tersedia, namun tidak mewakili pendapat Inspira Mediatama. Konten dalam situs ini sebaiknya tidak dijadikan dasar oleh pembaca dalam mengambil keputusan komersial, hukum, finansial, atau lainnya. Pada artikel yang sifatnya umum, pembaca disarankan mencari pendapat dari profesional sebelum menanggapi dan mengoreksi konten informasi yang dipublikasi jika mungkin tidak sesuai dengan pandangan pembaca. Publisher tidak bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaian yang tayang, bagaimanapun disebabkan. Website ini dibuat untuk IKPNI dengan hak cipta. Kepemilikan merek dagang diakui. Dilarang menyalin, menyimpan, atau memindahkan dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari publisher.
1
"Hallo, Admin. Website IKPNI."
Powered by