Abdul Halim Perdana Kusuma, Marsma TNI ANM
Abdul Halim Perdana Kusuma pernah memperkuat Angkatan Udara RI yang baru didirikan di Yogyakarta dan giat memperbaiki pesawat terbang rongsokan peninggalan Jepang dan melatih calon penerbang AURI. Ikut serta dalam penerbangan percobaan dengan pesawat AURI bernomor satu pada tanggal 23 April 1946 di udara Jakarta, mendarat di Kemayoran, terus ke Sumenep, Madura dan Malang. Halim Perdana Kusuma sebagai Komodor selalu menjadi pendamping Kepala Staf AURI dan melatih pasukan penerjun payung dengan menggunakan Dakota.
Setelah Adisutjipto yang menjabat sebagai Wakil Kepala Staf AURI gugur, Halim diangkat sebagai penggantinya. Halim kemudian memimpin operasi pemboman ke kota Ambarawa, Salatiga dan Semarang yang waktu itu diduduki Belanda. Pernah ditugaskan membangun AURI di Bukittinggi, pekerjaan tersebut sangat berat, karena harus mampu menembus blockade Belanda terutama bila berhubungan dengan luar negeri, guna membeli perlengkapan persenjataan dan obat-obatan, namun tetap diselesaikan dengan baik.
Pada tanggal 17 Oktober 1947, memimpin penerjunan pasukan payung di daerah Kalimantan. Tanggal 14 Desember 1947 ditugaskan menerbangkan AVRON ANSOR RI-003 dari Muang Thai ke Indonesia. Pada saat melakukan penerbangan dari Muang Tha menuju Singapura untuk mengambil obat-obatan, di sekitar Malaysia, udara sangat buruk. Ketika pesawat akan melakukan pendaratan darurat sayap pesawat menabrak pohon dan patah dan kemudian meledak. Kecelakaan tersebut terjadi di Labuan Bilik Besar antara Tanjung Hantu Teluk Senangin, Pantai Lumut, Malaysia. Halim bersama Opsir Iswahyudi gugur dalam malapetaka tersebut.
Nilai Kepribadian Luhur yang Dimiliki
Sepanjang kariernya terus berbakti tiada henti kepada negeri terutama melalui AURI. Pengabdiannya kepada AURI tak tanggung-tanggung, selalu melakukan yang terbaik untuk tanah air dan bangsanya sampai ajal menjelangnya.